Pramuka Bukan Hanya Kegiatan Tentang Survival & Tali-Menali, tetapi Lebih Dari Itu


Pramuka Bukan Hanya Kegiatan Tentang Survival & Tali-Menali, tetapi Lebih Dari Itu

sebuah esai

 Hari Pramuka diperingati setiap tanggal 14 Agustus, pada hari itu bisa kita lihat disekeliling kita ramai orang berseliweran mulai dari anak kecil hingga orang dewasa dengan berbagai profesi mengenakan seragam cokelat beserta atribut lengkap khas organisasi tunas kelapa ini, terkhusus di lingkungan sekolah atau madrasah pada setiap satuan jenjang pendidikan dari sekolah dasar hingga sekolah menengah atas. Perayaan tersebut biasanya diperingati dengan menjalankan upacara atau apel yang dalam susunan kegiatannya terdapat pembacaan “janji suci” setiap anggota pramuka di seluruh Indonesia. Orang-orang pada umumnya mengenal istilah tersebut dengan nama Tri Satya Pramuka.

Mengapa saya menyebutnya sebagai “janji suci”? Hal ini dikarenakan Tri Satya Pramuka adalah sebuah pedoman, suatu nilai yang bisa dikatakan sebagai hakikat yang menjadi akar ajaran pramuka di seluruh Indonesia. Kata “janji” ini juga tersemat dalam kalimat pembukaan Tri Satya Pramuka, itu menegaskan bahwa Tri Satya Pramuka adalah sesuatu yang harus dipegang teguh, ajaran yang menjadi sebuah bentuk kewajiban untuk ditepati baik dalam hal jasmaniah dan rohaniah setiap anggota. Berikut adalah isi dari Tri Satya Pramuka :

Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh :

1.       Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan mengamalkan Pancasila

2.       Menolong sesama hidup dan mempersiapkan diri membangun masyarakat

3.       Menepati Dasa Darma

Tanpa praktek nyata dari ketiga poin di atas, maka kegiatan pramuka hanyalah sebuah organisasi tanpa arah yang kehilangan jati dirinya. Lalu bagaiamana praktek kegiatan pramuka di sekolah? Karena kita tahu bahwa kegiatan ini sudah menjadi ekstrakulikuler wajib yang harus diikuti oleh setiap siswa, bahkan hampir seluruh warga negara Indonesia, mengenal pramuka dimulai dari dunia pendidikan, yang artinya bahwa pramuka digunakan oleh guru kepada siswa sebagai sarana dalam menunjang proses pendidikan di sekolah.

Nomor 1. Pramuka seharusnya menumbuhkan rasa religius dalam diri siswa, kecintaan kepada NKRI serta kesadaran penuh dalam mengamalkan nilai Pancasila. Hal ini penting adanya karena pada jaman sekarang, banyak kita temui kasus intoleransi antar suku, ras, dan umat beragama yang terjadi di Indonesia. Suatu golongan merasa lebih benar dan menyudutkan golongan lainnya. Bhinneka Tunggal Ika pun tinggal hanya semboyan yang manis dibibir saja. Dari sini kita tahu bahwa, bukan hanya lewat mata pelajaran PPKN, tetapi kegiatan kepramukaan pun harus ikut andil dalam upaya untuk menumbuhkan kesadaran penuh pada iman dan integritas siswa sebagai pemuda-pemudi penerus bangsa.

Nomor 2. Menolong sesama hidup, artinya kepramukaan menjunjung tinggi kebersamaan, kerjasama dan berkolaborasi adalah ciri khas pramuka yang harus dilestarikan kembali, saling menghargai dan menghormati antar teman sebaya, guru, dan seluruh warga sekolah. Maraknya kasus bullying di dunia pendidikan berakar pada adanya rasa saling merendahkan satu sama lain. Dari hal tersebut, pramuka diharapkan mampu untuk mempererat kembali hubungan antar siswa, bukan hanya mendirikan tenda bersama tetapi juga membangun sekolah sebagai rumah yang nyaman bagi setiap anggota keluarga (siswa) yang tinggal didalamnya.

Kemudian mempersiapkan diri membangun masyarakat. Yang kita tahu, pramuka identik dengan kegiatan survival yang mempelajari tentang tali-menali, morse, yang intinya dipersiapkan agar setiap anggota memiliki ketangguhan untuk bertahan hidup di alam bebas. Tetapi apakah hal itu masih relevan dengan masa sekarang? Pembangunan masyarakat yang akan dihadapi oleh setiap siswa adalah masyarakat yang berkemajuan teknologi, kehidupan modern yang jauh dari sekedar hal-hal untuk bertahan hidup di hutan. Pramuka seharusnya juga mengajarkan siswa tentang bagaimana cara untuk bertahan hidup di dunia modern yang perkembangannya semakin cepat. Seperti ilmu pengetahuan, pramuka pun harus ikut berinovasi dan berkembang sesuai jamannya. Hal tersebut diperlukan agar nantinya siswa mampu berdaya juang menghadapi alam sosial media dunia maya.

Nomor 3. Sepuluh nilai dalam Dasa Darma tak seharusnya hanya mampu dihafalkan oleh setiap siswa, tetapi juga harus mampu diamalkan. Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa tercermin dari bagaimana siswa mengamalkan kewajiban dan meninggalkan larangan sesuai dengan ajaran yang diyakininya. Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia tercermin dari bagaimana hubungan antar siswa dengan teman sebayanya, bagaimana siswa merawat lingkungan dengan menjaga setiap barang inventaris sekolah serta peduli kebersihan dengan cara membuang sampah pada tempatnya. Patriot yang sopan dan ksatria tercermin dari bagaimana tata krama siswa kepada guru di sekolahnya, dan memiliki sikap berani dan bertanggung jawab untuk setiap kesalahan yang mereka perbuat. Patuh dan suka bermusyawarah tercermin dari bagaimana siswa ikut serta menjunjung tinggi tata tertib sekolah. Rela menolong dan tabah tercermin dari bagaimana sikap belajar di kelas yang mengedepankan kolaborasi daripada kompetisi. Rajin, terampil, dan bahagia tercermin dari produktivitas siswa dalam hal kognitif dan psikomotorik. Hemat, cermat dan bersahaja tercermin dari bagaimana tanggung jawab siswa untuk menyisihkan uang saku sebagai tabungan untuk memenuhi kebutuhan bersama (kelas). Disiplin, berani, dan setia tercermin dari bagaimana siswa mampu menaati berbagai perubahan peraturan di sekolah. Bertanggung jawab dan dapat dipercaya tercermin dari bagaimana sikap siswa yang jujur kepada dirinya sendiri dan kepada orang lain (teman dan guru). Suci dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan tercermin dari bagaimana tutur kata yang keluar dari mulut siswa, serta perlakuan mereka terhadap orang lain (teman dan guru).

Jika masih terdapat siswa yang tidak memperlihatkan sikap sebagaimana yang disebutkan di atas, maka diperlukan intropeksi lagi dalam pelaksanaan kegiatan kepramukaan. Agar pramuka bukan lagi hanya sebagai bentuk kegiatan pelatihan diri untuk bertahan hidup di alam bebas tetapi pramuka dikenal sebagai pendidikan karakter yang memiliki keterampilan diri untuk bertahan hidup di dunia nyata dan dunia maya.(BR)

SALAM PRAMUKA.

0 Komentar